Ju dul : I Want to Eat Your Pancreas/ Kimi no Suizo wo Tabetai Pemain : Oguri Shun, Kitagawa Keiko, Kitamura Takumi, Minami Hanabe   ...

[REVIEW] Jmovie I Want to Eat Your Pancreas

08.28 Diva Beshia 0 Comments

Judul : I Want to Eat Your Pancreas/Kimi no Suizo wo Tabetai
Pemain : Oguri Shun, Kitagawa Keiko, Kitamura Takumi, Minami Hanabe  
Tahun   : 2017
Durasi   : 115 menit


Sebenernya judul film ini ‘sangat creepy’, my first reaction be like “WHAT, JAPAN, SERIOUSLY?” nggak bisa bikin judul film yang lebih ‘normal’? Kirain film thriller berisi pembunuh piskopat, sebaliknya film ini ternyata film romantic (with a slice of life in it). Ternyata, film ini diadaptasi dari novel karya best-seller di Jepang sana yang berjudul sama. But you know what, justru karena judulnya aku jadi penasaran dan akhirnya nonton film ini.

THE PLOT (8/10)

Awal film dibuka dengan kehidupan si 'aku' (yes, di film ini male lead tidak disebutkan namanya hingga film hampir selesai), Shun Oguri sebagai seorang guru yang tidak bersemangat menjalani profesinya. Dia dipilih sebagai pembimbing di komite perpustakaan dimana kemudian, penonton dibawa bernostalgia kembali ke masa SMA. Saat di rs sehabis check-up usus buntu, ia tidak sengaja membaca ‘jurnal sakit’ yang ditulis seorang teman sekelasnya yang populer bernama Sakura Yamaguchi.

Karena si ‘aku’ mengetahui rahasia tentang penyakitnya, Sakura jadi tertarik dan mendafatar menjadi komite pengurus perpustakaan agar bisa dekat dengan si cowok. Karakter si cowok ini pendiam, anti sosial, dan sangat tidak suka menarik perhatian. Walaupun begitu, kehidupannya yang monoton 'diusik' Sakura yang selalu ceria. Karena sering menghabiskan waktu bersama di perpus, mereka mengobrol sampai suatu hari Sakura dengan seenak jidatnya mengajak si cowok untuk pergi jalan-jalan. Walaupun awalanya merasa kesal, si 'aku' yang awalnya dingin-tapi-baik-hati ini mulai membuka diri pada Sakura.
<3
Dari situlah kedekatan mereka berawal, youth romance antara cowok yang sulit bersosialiasi akhirnya mulai berteman dengan Sakura, si cewek populer ceria yang harus menerima kenyataan bahwa hidupnya akan segera berakhir.

MY REVIEW? [contain spoiler]

Well, dari segi cerita aku kira ini bakal menjadi film ringan dan standar cewek sakit meninggal dan yaudah... gitu aja. Sejujurnya, aku ga begitu suka film model begini, karena biasanya ada sesuatu yang bikin ceritanya ga masuk akal/si protagonist menurutku jatuh cinta terlalu cepat. Tapi, di film ini, I must admit I kinda admit the plot. Mungkin karena cara penyamapainnya tuh nggak seklise itu. 

Ini tuh film youth romance, dengan sedikit skinship tapi masih bisa bikin doki-doki at the same time. Bukan jenis film yang bikin kita jejeritan dan nge-ship kedua tokoh utama dalam cerita. Justru kita dibawa mengikuti perjalanan mereka dari orang asing, menjadi teman sekelas yang mulai sering berkomunikasi, sahabat dan kemudian… bukan pacar. Lebih tepatnya mungkin teman dekat, TTM, atau gebetan? Sampai dimana si tokoh utama menerima Sakura sebagai orang terdekat dalam kehidupannya.
(1)
Awalnya aku bosen nonton film ini, tapi di sepertiga film baru deh mulai kerasa feel-nya. I think, Takumi & Minami nailed their job. Cowoknya ini bisa dibilang baik karena nggak pernah mau menolak apa maunya Sakura (walaupun dia beranggapan Sakura itu menyebalkan) HAHA. Pada saat dia tau tentang penyakit Sakura, dia tidak menunjukan emosi dan tetap anti-sosial seperti biasa. Tapi dia terus berada di sisi Sakura, menjadi teman cerita, teman jalan, sampai di satu titik dia sadar bahwa dia punya feeling pada Sakura. Feel-nya dapet banget sih. Karena walaupun kelihatannya sosoknya dingin tanpa emosi macem robot, sebenernya si cowok ini perlahan mulai menunjukan perhatiannya pada Sakura.
he's cute!
Sayangnya mereka tidak melanjutkan hubungan itu menjadi lebih dari sekedar teman karena Sakura tau dia bakal pergi. Sementara Sakura sendiri, walaupun sakit selalu ceria dan tersenyum. Dia berusaha menjalani kehidupannya sebaik mungkin. 
ini waktu mereka main truth or dare

Scene paling konyol di film ini yang aku inget banget. Pas mereka berdua jalan-jalan dan nginep di hotel Kyoto, si Sakura bilang bahwa karena hotelnya penuh mereka cuma bisa dapet satu kamar. Si cowok udah kesel karena ngerasa Sakura sengaja 'ngerjain' dia, tapi si Sakura malah cuek dan sibuk menikmati isi hotel yang emang 'wah' banget itu. Bahkan seenak udelnya, si Sakura pas berendam di bath tub, nyuruh si cowok ngambilin pouch-nya ke kamar mandi HAHA. Sambil tutup mata, si cowok ini beneran mengerjakan 'mission impossible' itu. Karena tau ga bakal hidup lama, Sakura juga 'nyicip' alkohol dan mengajak si cowok main truth or dare pake kartu.


Peraturannya, siapa yang dapat kartu lebih tinggi punya hak untuk nyuruh yang kalah menjawab pertanyaan (truth) atau melakukan suatu perintah (dare). Sialnya, si cowok seringkali kalah. Jadilah si Sakura yang jahil nanya-nanyain si cowok dengan pertanyaan yang sulit dijawab seperti : 'siapa cewek paling kawaii di kelas mereka?' dan 'dia cewek kawaii urutan keberapa?'. Sampai di akhir permainan, si cowok malah memilih dare dan Sakura minta untuk digendong ke tempat tidur. 

Terus, scene yang aku suka juga pas Sakura menceritakan bucket list-nya pada ‘aku’. Mulai dari pengen nge-trip bareng ke Kyoto sampai ‘keingintahuan’ Sakura related to sex before she died yang membuat si cowok bingung dan marah karena merasa dikerjai. Yah, jadi di film ini si Sakura ini bukan tipe cewek polos yang lemah gitu, dia juga penasaran dengan hal-hal 'dewasa'. Agak sulit dijelaskan, but you will understand once you see the movie. I give 9/10 for their chemistry!

ini waktu mereka otw jalan-jalan
Setiap habis nonton film Jepang, aku selalu kagum dengan sinematografinya. It feels like the camera have some sort of filters which enchance the movie itself. Adegan di dekat pohon sakura yang mekar semua itu indah banget. Belum lagi kita disuguhi pemandangan Kyoto dan sekitarnya. It’s 10/10 for cinematography for me!

And FYI, film ini ternyata plot twist banget. Ngira Sakura bakal meninggal karena penyakit pankreas yang diidapnya? NOPE. SURPRISINGLY NOPE. Rada kesel dan takjub di saat yang sama (mungkin karena ekspektasiku standar kali ya?). Dan oh ya, ada penjelasan tentang judulnya yang creepy itu di dialog antara si 'aku' dan Sakura, which makes me amazed by how the writer explain it *teach me senpai!* banyak quotes, dialog, dan analogi yang cukup 'ngena' tentang kehidupan di film ini.

Overall, this is a very tearjerking movie. Tapi sayangnya, juga ga berhasil bikin aku nangis (susah banget emang aku terharu, heran juga kenapa) but still, pesan moralnya sangat banyak. Seperti menghargai setiap detik dalam hidup kita. To sums it up, menurutku film ini layak ditonton sekali. Akting, sinematografi, plot, dan chemistry-nya berhasil mengaduk-aduk perasaanku. Film ini boleh jadi berplot ringan, tapi di saat yang sama juga menyentuh dan sarat makna. Recommended!

0 comments: