#1 - Essay In July : What makes you the happiest in your everyday life?

Okay, this writings might sounds cliché, but as cliché as it sounds it’s just hit me. I don’t know what’s gotten into me lately, but on my ...

Okay, this writings might sounds cliché, but as cliché as it sounds it’s just hit me. I don’t know what’s gotten into me lately, but on my way home from work, I contemplated myself on many things. FYI, I don’t do that much LOL, but somehow… the thought crossed my mind. 
It’s around a week ago, where I’m dead tired because I spent the day with my family. I stared at a ceiling in my bedroom and out of the blue I asked ‘what is happiness, exactly?’

I knew happiness could came in many forms. But what it is exactly that makes you the happiest in your trivial day of life?
Well, that night, I realized one thing. 
Small things matters. 

It’s when my cousin asked me to played with her and (again, as cliché as it sounds) she held my hand so tight. It felt like she won’t let go of mine, as if I were going to be gone soon. So I asked her “why do you hold my hands like this? I won’t go anywhere.” The answer is simple but my hearts thumping as she whispered to my ears “because you’re going to work again soon, right? I can’t hold your hand again, at least now I can.” 
For god’s sake, she’s 3 years old. And she appreciated things better than I do. 

It’s when I got home after playing all day with my lil cousin, my mom asked me “I’ll go to the market tomorrow. You just gotta list all the food you want, I’ll make it all for you.”

It’s when I got a chat from my coworkers. She’s like one of the funniest person I have known all my life LOL. She sent me a pic of her (I know it’s so trivial) but the caption is “I miss the girl from East Borneo” and it hits me hard. I’m not a typical friend that would express my emotion through chats or even say “I miss you” or giving a surprise to my bf’s bday but that one time I realized “yeah, I miss her too. I should said to her” as I usually just ignore that kind of chats, unknowingly I find myself replying to her “awww, that’s super sweet, I miss you too” heck LOL who is this again??? 

It’s a wrinkle on the corner of my grandpa’s smile the day I arrived at home, bought him his daily necessities. He thanked me with a deep warm voice, wishing me to always be healthy and may I always meet a fine human being in my life. Damn… I feel like I choked on water I didn’t drink. It’s a simple wish and a simple gift for him, yet he thanked me with such a sincere wish. I couldn’t even repay 0,00000001% of his kindness and everything he did in my life… I wish I could talked more with him, like we used to back then when I was still beyond my 20’s. 
I really miss talking with him.
I really miss debating with him on certain topics; I don’t care if it’s him telling me to always be tidy, clean the table right after we finished eating, wear sandals even inside the house, or simply reminding me to always learn and be brave in everything. 
I really miss his philosophy thoughts in life.
Heck, I even miss his nagging.
I feel like I, myself, made a distance unknowingly from him because I’m too busy with my own life and my goals. I feel really stupid. 
He’s truly a blessing in my life. The most family oriented man, ever. 

It’s when I got a chat from my high school best friend. Telling me unimportant stuff he/she got from twitter. But I still have a very good laugh even though the topics are very random and we haven’t met like… idk… it’s been ages now. The type of friends who wouldn’t irritates if you sent them cheesy jokes and will get along in an instance, being stupid together until dawn. The type of friends who would accept and be okay even if you act crazy…. oh wait, I guess they’re crazier than me LOL. The type of friends who will stick no matter how much the distance tear us apart, they always have time to reached me. Me, someone who sucks putting my feelings into words. Me, who always too ignorant. 

It’s when in my spare time, I made a fanart for Soo and he likes it on instagram LOL. Always being the sweetest boy~ always spend his time communicating with his fans through voice broadcast, chats (heck, he even replied our chats, isn’t he the sweetest?) and videos. Despite a tight schedule, still did many donations (which made me pissed of myself, I mean… if he could do it, why couldn’t I? I have too many reasons and hold back from my to-do-list this year in the sake of ‘busy working life’ as an excuse hhhhh)

It’s when I gathered with my big family, just slacking off the day and cooking together to have a feast at home. 

Long story short, small things matters.
Happiness for me come in the shape of small things.
And I should appreciate and cherish them more in my daily trivial life, there’s always a glimpse of happiness within. 






[REVIEW] Jdrama Taisetsu na Koto ga Oshiete Kuretta / You Taugh Me All The Precious Things

Judul          : Taisetsu na Koto ga Oshiete Kuretta Tahun           : 2011 Episode        : 11 episode Pemain       : Haruma Miura, E...

Judul          : Taisetsu na Koto ga Oshiete Kuretta
Tahun         : 2011
Episode      : 11 episode
Pemain     : Haruma Miura, Erika Toda, Emi Takei, Matsuda Shota, Hirose Alice, Ishibashi Anna

THE PLOT (9/10)
Ganteng, punya tunangan yang baik, dicintai murid-murid, kehidupan Kashiwagi (Haruma Miura) sangat sempurna. Hidup sempurna Kashiwagi ‘rusak’ begitu mendapati bahwa cewek yang ada di kamarnya justru anak muridnya sendiri yang bernama (Emi Takei). Awalnya Kashiwagi tidak mengacuhkan, tapi terus mendekatinya hingga hubungannya dengan Natsumi hancur.
TRAILER

CINEMATOGRAPHY (5/10)
Aduh, keselnya dorama ini tuh kenapa teknik pengambil gambarnya ala ftv bener sih? Yang tiba-tiba nge-zoom muka, dengan kamera goyang-goyang, dan efek yang kasar gitu? Ngerusak feeling pas nonton aja. Padahal biasanya, aku suka sinematografi dorama Jepang (waaaay more than kdramas!). Sinematografinya yang crappy abis ini, terselamatkan dengan beberapa adegan indahnya *untung*. Seperti saat Kashiwagi-Natsuki di bawah pohon sakura.

SOUNDTRACK (8.5/10)
Sempat kepikiran : ‘ini sutradara fans-nya Pink apa gimana sih?’ haha abis soundtrack-nya malah lagu-lagunya Pink semua. Mulai dari funhouse di adegan pertama, stupid girl dll. Bukannya aku ga suka lagu-lagu Pink (I love her songs!) tapi menurutku yang lucu adalah saat ada adegan tertentu dan lirik lagu Pink yang diputar ga sesuai dengan adegannya. The beat fits, the lyric… nope. Rada lucu aja gitu menurutku.
Sedangkan untuk backsound & instrumentalnya, aku juga suka. 

SHOULD YOU WATCH THIS DRAMA?
11/10, YES. Bukannya dorama ini tanpa cela sih, tapi secara keseluruhan, semuanya bagus! Padahal nggak ada artis/aktor yang ak suka di dorama ini. 

Kelebihannya?

Interesting plot
Dari episode awal sampai akhir, aku selalu menebak kira-kira ini si Kashiwagi bakal berakhir sama siapa. Penonton dibawa penasaran dengan layer per layer adegan yang terbuka di setiap episode. Pace-nya padat, rasanya 11 episode itu ngepas banget gitulah. Tidak ada adegan tidak penting yang terselip disini, nggak ada karakter yang tidak di-explore, jokes dan pesan moralnya sampai. 11/10!

Superb acting
Haruma Miura, Erika Toda, dan semua side-castnya sangat baik. Erika Toda mah emang selalu juara di setiap dorama yang dia mainkan (bahkan pas dia jadi side-cast!). Tapi justru yang bikin aku kaget itu Haruma Miura. I’m not his fan. Juga ga suka mukanya *lol* tapi dia oke banget memerankan si perfect-kashiwagi-sensei lengkap dengan kebaikan hatinya yang bikin kesel sekaligus gemes itu. Nonton dorama ini jadi roller-coaster emosi deh. Sedangkan Emi Takei, well… I usually don’t like her acting. Surpirisingly, di dorama ini aktingnya juga bagus. Bisa bikin pengen nampar di satu detik, tapi kemudian kasian di detik berikutnya. Akting nangis, kesal, jahatnya semua oke. If only she could maintain her acting skill, she would be my favorite j-actress.
(1)
Sedangkan side-cast seperti Matsuda Shota hmm… belakangan ini dia populer banget di Jepang dan aku rasa aku ngerti kenapa. Aktingnya sangat natural! Begitu juga Hirose Alice. Dia dan Matsuda Shota itu sukses memerankan tom&jerry.
Ishibashi Anna dan Ayame Gouriki juga! Padahal di LDK annoying parah (aku benci banget setiap kali dia teriak di film itu), tapi di dorama ini they nailed it!

Love definition
Mungkin, ini adalah alasan terbesar kenapa aku mengkategorikan dorama ini sangat bagus. Pesan soal cinta yang disampaikan bukan hanya sebatas hubungan cowok-cewek, tapi juga orangtua-anak, kakak-adik, dan teman dekat.
(1)
(2)

Umur 17-20 tuh cinta sebatas perhatian dan kasih sayang. Sedangkan 21+ cinta tuh ternyata tidak sesimpel yang kita bayangkan. Ada banyak faktor pendukung yang lain untuk dijadikan bahan pertimbangan ke jenjang pernikahan seperti kasus Kashiwagi-Natsumi. 

Mereka cocok karena Natsumi dominan, seperti ‘guard’ bagi Kashiwagi saat ia harus memutuskan sesuatu. Sedangkan Kashiwagi ini pemikirannya sederhana; dia memutuskan sesuatu karena kebahagiaan dan ekspektasi orang-orang di sekitarnya. 

Seperti saat dia memilih job sebagai guru karena orangtuanya akan lebih bahagia kalo dia jadi PNS atau saat Natsumi ingin menikah dia mengiyakan karena sudah merasa nyaman dan ingin membuat pacarnya bahagia. Padahal, dia sendiri ternyata belum cukup yakin untuk itu. Mereka sudah terbiasa bersama, jenis pasangan yang written-in-the-stars gitulah. Panutan kawula muda, tapi ternyata semua itu tidak menjadi jaminan mereka bisa mulus bersama. 

Ringkasnya, dorama ini ikut membawa kita berpikir cinta yang sehat itu gimana. Tidak ada yang salah dengan jatuh cinta, tapi tentu ada batasan, aturan, dan segi moral yang kita ikuti.
Intinya, this drama show everybody have the grey side, not only black & white.

Unsual topics to deliver
Kalo kalian pernah baca/nonton Kuzu no Honkai, menurutku dorama ini punya kesamaan tema. Membahas soal psikologi & sex cukup banyak. I love the way the scriptwriter create the lines. Tentunya budaya Jepang dan Indonesia beda, jadi please be open-minded when you’re watching this.

Student-teacher relationship
Nonton ini bikin aku sedih. If only teacher in Indonesia would be as considerate as them. Guru disana tuh, muridnya ga masuk sehari aja udah dicariin ke rumah. Apalagi soal pemilihan karir, sampe ada konsultasinya segala! Mereka bener-bener devoted sebagai pengajar. My favorite teacher would be Nakanishi-sensei! 

Dia selalu mendukung keputusan masa depan dan mengajarkan 'bekal yang penting' untuk kehidupan bagi murid-muridnya. 

Ending yang masuk akal
Yang terbaik dari dorama ini adalah eksekusi ceritanya. I love how casual, simple, yet touching way to end the show. Semua punya porsinya masing-masing.

Kekurangannya?

The students
Don’t get me wrong. Aku  sangat suka keakraban murid-guru di dorama ini. Tapi yang bikin aku kesel saat murid-murid ini berlaku tidak sepantasnya ketika mereka tau rahasia Kashiwagi. No matter how mad they were, Kashiwagi kan tetep seorang guru. He shouldn’t be treated like a trash. Hal inilah yang bikin skor dorama ini anjlok berat di mataku.

Kashiwagi and his moral
Ini dorama bener-bener ngeselin di poin tertentu, semua karena si Kashiwagi ini! Entah dia terlalu baik, bego, apa emang sifatnya begitu aku kurang paham. Itu waktu si Natsumi hamil, kenapa nggak berkeras untuk bertanggung jawab? Please, you’re a man! Pull on your shit together, tanomu!
But again, dorama ini tuh memberikan warna yang berbeda sesuai dengan kepribadian dan kemungkinan yang akan diambil seseorang di situasi tertentu. It’s not that the story is bad, aku hanya kesel karena si Kashiwagi ini nggak bisa lebih simple-minded aja.

Too many people medlling with Kashiwagi’s love story
I know, Kashiwagi dan Natsumi guru tapi kenapa kisah cinta dan masalah mereka harus dibagi ke staff sekolah sih? Kesannya kayak terlalu ikut campur gitu.


Seriously, ini adalah salah satu dorama Jepang terbaik yang pernah aku tonton, or should I say one of the best drama I've ever watched by far. Point of view soal cinta, jodoh, dan kehidupannya sangat banyak. A must watch!

[REVIEW] Live-action Ookami Shojou to Kuro Ouji / The Wolf Girl & Black Prince

Judul       : Ookami Shojou to Kuro Ouji / The Wolf Girl & Black Prince Tahun      : 2016 Durasi      : 116 menit Pemain    : Kento Y...

Judul       : Ookami Shojou to Kuro Ouji / The Wolf Girl & Black Prince
Tahun      : 2016
Durasi      : 116 menit
Pemain    : Kento Yamazaki, Fumi Nikaido 

 

THE PLOT (8.5/10)


Tidak ada yang lebih menakutkan bagi Shinohara Erika (Fumi Nikaido) selain tidak memiliki teman di kelas. Padahal temannya ini; Marin & Tezuka kerjaannya dandan, ngomongin kegiatan mereka sama pacar-pacar mereka. Karena takut 'didepak' dari lingkaran pertemanan, Erika terpaksa berbohong pada ketiga temannya bahwa ia sudah punya pacar yang... sialnya, serba perfect. Seringkali, Ayumi, sahabatnya sejak kecil-lah yang berpura-pura menelpon Erika agar teman-temannya percaya dia punya pacar beneran *cringe*
Sayangnya, teman-teman Erika tidak semudah itu percaya. Jadilah, si Erika ini nekat ngambil foto cowok ganteng di jalan. 
foto jepretan Erika
Besoknya, Erika nunjukin foto si cowok ganteng ini ke temen-temennya, but.... TADA, ternyata cowok itu satu sekolah sama Erika. Namanya Sata Kyouya, cowok populer yang dijuluki 'pangeran/ouji'. Saking kalutnya, Erika terpaksa menjelaskan dilemanya ke Kyouya. 

Awalnya Erika berpikiran Sata Kyouya ini beneran kayak pangeran ideal yang serba sempurna. Udah ganteng, baik mau nolongin dia jadi pacar pura-puranya pula! Tapi sayangnya, Kyouya punya syarat. Erika harus jadi 'anjing peliharaannya' a.k.a disuruh-suruh beliin minum, ya kasarnya dijadiin kayak babu *lol*
hiks, yamaken kenapa rambutmu begini? 
What make things more complicated adalah Erika bener-bener jatuh hati sama Kyouya yang jahat itu. Jadi, gimana caranya Erika mengungkapkan isi perasaanya ke Kyouya dan naik level dari 'anjing peliharaan' jadi pacar? 

MY REVIEW?
Sebelum nonton live-action ini, aku udah khatamin animenya sejak lama, and I love it. Pas denger si Kento (yah lagi-lagi dia) yang bakal meranin Sata Kyoya, aku senang sekaligus cemas di saat yang sama. As usual, aku ga berekpektasi apa-apa setiap memulai nonton LA karena udah kenyang berakhir kecewa. Dimana-mana anime dan manga selalu jauh lebih bagus. Begitu juga saat nonton ini. 

I would give the plus and minus as well. 

1. Kento Yamazaki as the perfect tsundere Sata Kyouya
Udahlah, si Yamaken ini emang dari dulu selalu nailed the job when it comes to portraying tsundere. Dari jaman LDK, Heroine Shikkaku, sampe Suki na Hito ga Iru Koto itu 'jaminan emas' dah. Sepanjang film ini, kita bakal dibawa kesel mampus sama tingkah cuek dan jahatnya Kyouya, tapi kemudian dibuat 'aaaaah...' setelahnya. 
one of the 'aaaah' moment <3
Yang aku sayangkan hanya satu, kegantengan Yamaken menurun karena rambutnya itu *cry* tapi apa daya, namanya juga live-action mesti ngikutin manga dan animenya kan?

2. Not-so-shojou-manga-formula
Awal ceritanya captivates my heart. Si Erika ini cukup relateble in real life. Dia hanya gadis biasa yang punya pergolakan batin karena mesti bohong dan takut ga punya temen (padahal jomblo dari orok lol) dan gimana caranya membuat si Kyouya yang jutek parah itu menganggap serius pengakuan cintanya. Well, at least main plot film ini cukup menarik. 

3. The ending
Konsistensi doki-doki untuk kokoro-ku pas nonton film ini hanyalah 10 menit pertama film, dan sayangnya scene terakhirnya. The ending itu sweet-nya kelewatan, serius. Udah kesel setengah mampus sama tingkahnya Kyouya, tapi semua luluh tak berbekas karena kemanisannya di akhir film.

4. No crappy kiss scene
Kirain kiss scene film ini bakal crappy abis, you know.. tipikal kiss scene yang diem beberapa detik kayak batu, disorot dari deket sampe jauh. Untungnya *atau sayangnya hiks* tidak. 

Kekurangannya?

1. Fumi Nikaido's acting & the chemistry
Sejujurnya, akting Fumi Nikaido itu sucks. I'm not gonna lie. Penyelamat aku masih betah nonton film ini sampai akhir hanyalah Yamaken (udah cinta buta huehehe). Chemistry mereka berdua terlalu plain. I'm not saying it's bad, but.. it's not good either. Jadi, adegan yang seharusnya bisa bikin doki-doki malah terkesan bitter banget. Huu, kesel. Fumi Nikaido doesn't match Yamaken, for sure.

2. Not-so-important-scene
Yang paling aku inget justru adegan saat Erika jengukin Kyouya yang sakit di rumah. Terus adegan si Erika jalan kaki sambil bersenandung itu... APA?! APA?! *emosi* faedahnya apaan sih? Aku ga ngerti. Menurutku malah itu harusnya masuk deleted scene karena ga penting. 

3. The camera angle
Sedih banget bilang begini, karena biasanya aku selalu suka cinematography film Jepang *hiks* tapi film ini malah kadang bikin pusing. Zoom in, zoom out dadakan. Udah gitu, adegan yang seharusnya kerasa 'feel'-nya malah dibatasi oleh kamera yang menyorot dari jarak jauh. 

Jadi ya, bisa dibilang film ini 5/10 buat aku. Cerita yang seharusnya bisa di build up bikin kokoro doki-doki malah jadi mentah abis karena tidak didukung dengan akting ceweknya yang plain parah. Soundtrack-nya aku lumayan suka sih, bukan tipe suara melengking ala cewek Jepang gitu kok. Cast-nya juga cukup oke sih.

After all, apakah film ini bagus? Biasa aja. Yang jelas tidak masuk kategori live-action yang berhasil. But if you still want to watch this for Yamaken, then go ahead. Bukan dosa rasanya, memanjakan mata dengan ikemen sekalipun film-nya biasa aja. At least, dapet jatah vitamin A. 

[REVIEW] Jmovie I Want to Eat Your Pancreas

Ju dul : I Want to Eat Your Pancreas/ Kimi no Suizo wo Tabetai Pemain : Oguri Shun, Kitagawa Keiko, Kitamura Takumi, Minami Hanabe   ...

Judul : I Want to Eat Your Pancreas/Kimi no Suizo wo Tabetai
Pemain : Oguri Shun, Kitagawa Keiko, Kitamura Takumi, Minami Hanabe  
Tahun   : 2017
Durasi   : 115 menit


Sebenernya judul film ini ‘sangat creepy’, my first reaction be like “WHAT, JAPAN, SERIOUSLY?” nggak bisa bikin judul film yang lebih ‘normal’? Kirain film thriller berisi pembunuh piskopat, sebaliknya film ini ternyata film romantic (with a slice of life in it). Ternyata, film ini diadaptasi dari novel karya best-seller di Jepang sana yang berjudul sama. But you know what, justru karena judulnya aku jadi penasaran dan akhirnya nonton film ini.

THE PLOT (8/10)

Awal film dibuka dengan kehidupan si 'aku' (yes, di film ini male lead tidak disebutkan namanya hingga film hampir selesai), Shun Oguri sebagai seorang guru yang tidak bersemangat menjalani profesinya. Dia dipilih sebagai pembimbing di komite perpustakaan dimana kemudian, penonton dibawa bernostalgia kembali ke masa SMA. Saat di rs sehabis check-up usus buntu, ia tidak sengaja membaca ‘jurnal sakit’ yang ditulis seorang teman sekelasnya yang populer bernama Sakura Yamaguchi.

Karena si ‘aku’ mengetahui rahasia tentang penyakitnya, Sakura jadi tertarik dan mendafatar menjadi komite pengurus perpustakaan agar bisa dekat dengan si cowok. Karakter si cowok ini pendiam, anti sosial, dan sangat tidak suka menarik perhatian. Walaupun begitu, kehidupannya yang monoton 'diusik' Sakura yang selalu ceria. Karena sering menghabiskan waktu bersama di perpus, mereka mengobrol sampai suatu hari Sakura dengan seenak jidatnya mengajak si cowok untuk pergi jalan-jalan. Walaupun awalanya merasa kesal, si 'aku' yang awalnya dingin-tapi-baik-hati ini mulai membuka diri pada Sakura.
<3
Dari situlah kedekatan mereka berawal, youth romance antara cowok yang sulit bersosialiasi akhirnya mulai berteman dengan Sakura, si cewek populer ceria yang harus menerima kenyataan bahwa hidupnya akan segera berakhir.

MY REVIEW? [contain spoiler]

Well, dari segi cerita aku kira ini bakal menjadi film ringan dan standar cewek sakit meninggal dan yaudah... gitu aja. Sejujurnya, aku ga begitu suka film model begini, karena biasanya ada sesuatu yang bikin ceritanya ga masuk akal/si protagonist menurutku jatuh cinta terlalu cepat. Tapi, di film ini, I must admit I kinda admit the plot. Mungkin karena cara penyamapainnya tuh nggak seklise itu. 

Ini tuh film youth romance, dengan sedikit skinship tapi masih bisa bikin doki-doki at the same time. Bukan jenis film yang bikin kita jejeritan dan nge-ship kedua tokoh utama dalam cerita. Justru kita dibawa mengikuti perjalanan mereka dari orang asing, menjadi teman sekelas yang mulai sering berkomunikasi, sahabat dan kemudian… bukan pacar. Lebih tepatnya mungkin teman dekat, TTM, atau gebetan? Sampai dimana si tokoh utama menerima Sakura sebagai orang terdekat dalam kehidupannya.
(1)
Awalnya aku bosen nonton film ini, tapi di sepertiga film baru deh mulai kerasa feel-nya. I think, Takumi & Minami nailed their job. Cowoknya ini bisa dibilang baik karena nggak pernah mau menolak apa maunya Sakura (walaupun dia beranggapan Sakura itu menyebalkan) HAHA. Pada saat dia tau tentang penyakit Sakura, dia tidak menunjukan emosi dan tetap anti-sosial seperti biasa. Tapi dia terus berada di sisi Sakura, menjadi teman cerita, teman jalan, sampai di satu titik dia sadar bahwa dia punya feeling pada Sakura. Feel-nya dapet banget sih. Karena walaupun kelihatannya sosoknya dingin tanpa emosi macem robot, sebenernya si cowok ini perlahan mulai menunjukan perhatiannya pada Sakura.
he's cute!
Sayangnya mereka tidak melanjutkan hubungan itu menjadi lebih dari sekedar teman karena Sakura tau dia bakal pergi. Sementara Sakura sendiri, walaupun sakit selalu ceria dan tersenyum. Dia berusaha menjalani kehidupannya sebaik mungkin. 
ini waktu mereka main truth or dare

Scene paling konyol di film ini yang aku inget banget. Pas mereka berdua jalan-jalan dan nginep di hotel Kyoto, si Sakura bilang bahwa karena hotelnya penuh mereka cuma bisa dapet satu kamar. Si cowok udah kesel karena ngerasa Sakura sengaja 'ngerjain' dia, tapi si Sakura malah cuek dan sibuk menikmati isi hotel yang emang 'wah' banget itu. Bahkan seenak udelnya, si Sakura pas berendam di bath tub, nyuruh si cowok ngambilin pouch-nya ke kamar mandi HAHA. Sambil tutup mata, si cowok ini beneran mengerjakan 'mission impossible' itu. Karena tau ga bakal hidup lama, Sakura juga 'nyicip' alkohol dan mengajak si cowok main truth or dare pake kartu.


Peraturannya, siapa yang dapat kartu lebih tinggi punya hak untuk nyuruh yang kalah menjawab pertanyaan (truth) atau melakukan suatu perintah (dare). Sialnya, si cowok seringkali kalah. Jadilah si Sakura yang jahil nanya-nanyain si cowok dengan pertanyaan yang sulit dijawab seperti : 'siapa cewek paling kawaii di kelas mereka?' dan 'dia cewek kawaii urutan keberapa?'. Sampai di akhir permainan, si cowok malah memilih dare dan Sakura minta untuk digendong ke tempat tidur. 

Terus, scene yang aku suka juga pas Sakura menceritakan bucket list-nya pada ‘aku’. Mulai dari pengen nge-trip bareng ke Kyoto sampai ‘keingintahuan’ Sakura related to sex before she died yang membuat si cowok bingung dan marah karena merasa dikerjai. Yah, jadi di film ini si Sakura ini bukan tipe cewek polos yang lemah gitu, dia juga penasaran dengan hal-hal 'dewasa'. Agak sulit dijelaskan, but you will understand once you see the movie. I give 9/10 for their chemistry!

ini waktu mereka otw jalan-jalan
Setiap habis nonton film Jepang, aku selalu kagum dengan sinematografinya. It feels like the camera have some sort of filters which enchance the movie itself. Adegan di dekat pohon sakura yang mekar semua itu indah banget. Belum lagi kita disuguhi pemandangan Kyoto dan sekitarnya. It’s 10/10 for cinematography for me!

And FYI, film ini ternyata plot twist banget. Ngira Sakura bakal meninggal karena penyakit pankreas yang diidapnya? NOPE. SURPRISINGLY NOPE. Rada kesel dan takjub di saat yang sama (mungkin karena ekspektasiku standar kali ya?). Dan oh ya, ada penjelasan tentang judulnya yang creepy itu di dialog antara si 'aku' dan Sakura, which makes me amazed by how the writer explain it *teach me senpai!* banyak quotes, dialog, dan analogi yang cukup 'ngena' tentang kehidupan di film ini.

Overall, this is a very tearjerking movie. Tapi sayangnya, juga ga berhasil bikin aku nangis (susah banget emang aku terharu, heran juga kenapa) but still, pesan moralnya sangat banyak. Seperti menghargai setiap detik dalam hidup kita. To sums it up, menurutku film ini layak ditonton sekali. Akting, sinematografi, plot, dan chemistry-nya berhasil mengaduk-aduk perasaanku. Film ini boleh jadi berplot ringan, tapi di saat yang sama juga menyentuh dan sarat makna. Recommended!

[REVIEW] Kdrama Weightlifting Fairy Kim Bok Joo

Judul          : Weightlifting Fairy Kim Bok Joo Tahun         : 2017 Episode      : 16 episode Pemain       : Lee Sung Kyung, Nam Joo Hy...

Judul          : Weightlifting Fairy Kim Bok Joo
Tahun         : 2017
Episode      : 16 episode
Pemain       : Lee Sung Kyung, Nam Joo Hyuk
Weightlifting Fairy Kim Bok Joo

WHY I WATCH THIS DRAMA?

Pas lagi browsing di kissasian, drama ini peringkat atas-atas dan rekomendasi dari temenku katanya bagus. Ya udah aku tonton, walaupun kesel karena pemeran utamanya si Lee Sung Kyung (abis dia nyebelin banget di cheese in the trap & it's okay that's love sih)

THE PLOT (8/10)

Kim Bok Joo (Lee Sung Kyung) adalah seorang gadis yang bercita-cita sebagai atlet angkat besi, dia kuliah di Haneul Sport University. Bok Joo hidup bersama ayah dan pamannya. Ayah Bok Joo punya restoran 'Bok chicken' demi menghidupi putrinya, dan pamannya terobsesi jadi artis *lol*. 

Di kampus, dia bertemu dengan satu SD-nya yang bernama Joon Jong-Hyung (Nam Joo Hyuk) seorang atlet renang yang super jahil. 
Jong-Hyung vs Bok Joo
Di univ-nya si Bok Joo ini cukup populer karena sifatnya yang ceria, setia kawan, tapi zonk banget kalo urusan cinta. Suatu hari, pas Bok Joo kehujanan, dia dibantu seorang dokter bernama Jung Jae-Yi yang menjalankan klinik diet. Karena kebaikan si dokter, Bok Joo yang sebelumnya cuek bebek jadi naksir dan akhirnya mendaftarkan diri sebagai pasien di kliniknya. Masalah muncul saat Bok Joo ketahuan pergi ke klinik, padahal dia harus menaikan berat badan untuk menghadapi kompetsi angkat beban. Belom lagi setelahnya, Bok Joo sadar bahwa si dokter adalah kakak Jong-Hyung, cowok rese yang sering gangguin dia di kampus. 

THE CHARACTER (9.5/10)

Kim Bok Joo
Bok Joo ini anaknya cuek, tomboy, setia kawan. Dia seringkali ga peduli sama penampilan dan fokusnya cuma 1 : jadi atlet angkat besi paling hebat. Dia sering kesel sama perlakuan Joon-Hyung yang suka ngisengin dia dengan panggilan 'chubs' atau 'ndut'. Walaupun keliatannya cuek, pas jadi pacar Bok Joo ini rada pecemburu.
Kalo makan banyaaak banget. Beneran deh, ngakak mulu dah liat Bok Joo dengan segala ekspresi anehnya itu.
she's so cute!
Drama ini yang bikin aku putar haluan dari Lee Sung Kyung. Gila, jauh banget dari peran 'bitchy'-nya yang ada di drama lain. I'M A FAN NOW.

Jung Joon-Hyung
Ini cowok jahil banget, hobinya bikin Bok Joo ngamuk. Dia juga narsis tingkat dewa.
narsis parah, untung ganteng, termaafkan...
Tapi biarpun jahil, Joon-Hyung ini sayang banget sama keluarganya, tipe pacar yang setia, penyabar, aduh pokoknya boyfriend material parah. Yang aku suka, Joon-Hyung ini juga sangat suportif dan penyabar. 

Song Shi-Ho
Shi-Ho ini atlet gymnastik yang potensial, tapi mendadak kehilangan 'muse'-nya. Dia ini juga mantannya Joon-Hyung. Mereka putus karena sebuah alasan, tapi Shi-Ho dengan egoisnya minta balikan. Well, at first I hate her. But then... I can't help myself but pity on her too. I won't give the details, bcs I don't want to give a spoiler.

Jung Jae-Yi
Jae-Yi adalah dokter klinik berat badan yang ditaksir Bok Joo, sekaligus kakaknya Joon-Hyung *lol* dia ini orangnya proper, baik, penyabar (ga pernah marah sama Joon-Hyung) tapi sayangnya ga peka sama sekali. Bertahun-tahun sahabatnya naksir dia, tapi dia ga sadar.

Sun Ok & Nan Hee
Mereka berdua ini temen deketnya Bok Joo. Sama-sama atlet angkat beban, doyan makan, dan lucu banget. Si Nan Hee adalah seorang helpless romantic, kerjaanya ngayal punya pacar idaman yang so sweet. Dia suka ngasih 'ilmu sesat' pdkt ke Bok Joo yang akhirnya malah bikin salah paham HAHA. 

THE CHEMISTRY (10/10)

Jujur, iya. Bok Joo sama Joon Hyung ini cute parah! Probably this is my first otp in Korean drama. I ship them hard, I wish they were dating in real life. Dan abis baca berita....
'LAH ANJIR BENERAN PACARAN' pantesan kok chemistry-nya oke banget. Kesel *lah, kenapa aku yang kesel lol* FYI, I give the rating 10/10 before I even knew they were dating. Despite the fact, I really really really love the relationship between the two!

Aku suka banget gaya pacaran mereka. Alay (lol but seriously, who on earth yang ga jadi alay pas pacaran?) tapi di balik ke-alayan itu, it makes me smile really.... really big. Ini si Bok Joo dengan segala kecuekan dan Joon-Hyung dengan segala kejahilan dan ke-clingy-annya itu. Emang dari dulu lemah banget sama cowok clingy *maafkan*
(1) Bok Joo is preaching
(2) And Joon-Hyung be like... 'okay, i will do whatever you told me.'
I would say, Sung Kyung & Joo Hyuk really comfortable to each other. Their relationship is so pure and innocent, kind of remind us with a high-school lover. Mereka kenapa gemes banget, aku juga bingung.

CINEMATOGRAPHY (8.5/10)

Setting drama ini mostly di asrama, kolam renang, restoran bok chicken, tapi beberapa adegan pemandangannya emang breathtaking!
one my favorite spot in WFKBJ! Rooftoop asrama mereka.
(1)
(2) the city light sure is amazing
(3) ini pas Joon-Hyung ngajak kabur Bok Joo ke pantai

SOUNDTRACK (7/10)

Karena ini drama komedi romantis, soundtracknya didominasi sama lagu-lagu yang ceria. Some tracks sure are pumping your mood!


REASONS TO WATCH THIS DRAMA?

Is this drama worth the hype? I would say yes, definitely yes 1000000x padahal awalnya aku pesimis nonton ini lho! As usual, I will give you reasons why.

1. The skinship
Nggak mau bohong, drama ini tuh penuh dengan skinship ala kawula muda yang gemes, bikin kamu senyum sendiri. I mean... c'mon! 
Holding hands?
<3
Hugs?
back hug as a bonus!
(3)
(4) my favorite clingy boy
(5) a comforting hug after losing a competition

 Peck?
i'll run if you kiss me scene
(2) i'll run if you kiss me scene part 2 HAHA

Deep staring?
(1) 
(2)
(3)
(4)

Teasing?
(1)
(2) this is what happen when you have a strong gf HAHA
(3) joon hyung so cute <3

Kissing?

(1) snow kissing
(2)
(3)
(4)
(5)
DO NOT WORRY MY FRIEND, YOU WILL WATCH THEM ALL HAHAHAHAHA. 

2. The relationship goals
Walaupun plotnya biasa aja, menurutku WFKBJ is an A+ drama? Why? Justru karena ceritanya ringan, nggak bikin sakit kepala nontonnya. I love how realistic it is! No drama has ever made me happier than Bok Joo's did. This show is sparkled with laughter, cute moments, smile, and more smiles. 
Mulai dari ngeliat alur pdkt Joon Hyung dan Bok Joo yang lucu, terus berantem kecil mereka karena hal sepele tapi baikannya very heartwarming. Joon Hyung wants the best for Bok Joo, sometimes even unconventional (sampe bantuin Bok Joo pdkt sama kakaknya HAHA si bego) 

3. A different formula type of male lead
Bosen banget sama tipikal cowok drama yang jutek-jutek gitu, instead of being jutek, Joon Hyung ini malah langsung mengakui perasaannya dan berusaha pelan-pelan nunjukin ke Bok Joo kalo 'ini loh, liat aku tuh suka sama kamu' bahkan ngasih waktu Bok Joo untuk move on dari kakaknya. Ahh, it makes my cold heart melt.
Confession time
Dia ini jahil tapi baiiiiik banget aslinya. Dia selalu suport Bok Joo, ada pas Bok Joo sedih, dan melakukan banyak hal supaya bisa liat ceweknya seneng. 
kurang ajar banget ga sih? orang pake hairpin malah diolokin mirip capung *lol*
(1)
Di saat drama romantis lain nolongin ceweknya, dia malah jadiin Bok Joo tameng supaya dia ga kena basah. Nyebelin banget ga sih? 
<3
Tapi aslinya Joon Hyung itu sabaaar banget. Walaupun mereka lagi marahan, dia tetep perhatiin sampai si Bok Joo berhenti marah. 

Pas Bok Joo dihina karena 'ga selevel' sama Joon Hyung yang ganteng, Joon Hyung ini.... duh liat gif-nya aja deh haha.
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Pokoknya ini cowok boyfriend material parah!

3. No bitchy girl & second lead syndrom
Oke, awalnya si mantannya Joon Hyung itu emang minta timpuk pake batu, tapi menyebalkannya ga segitunya sih. Terus ga ada orang kedua yang bingung harus dipilih Bok Joo. This drama simply revolves around their relationship from friend to lover.

4. SWAG, WHAT, and friendship goals
I can't help but laugh everytime 'WHAT' backsound is coming up. Emang harus nonton dramanya dulu sih baru ngerti *huehehe* 
Persahabatan Bok Joo, Nan Hee, dan Seok Oh juga kocak parah dah. Though the plot may trivial, we can sense their friendship. Ketawa mulu setiap mereka bertiga adegan makan banyak atau ngomong 'SWAG' yang dilafalkan suweeeg dengan gaya sok cool.


suweeeg
(2) Bok Joo si gila HAHAHA
(3) lee sung kyung being a weirdo is amusing
(4)

5. It brings up across family matters
Karena kisahnya dekat dengan kehidupan sehari-hari, cukup banyak adegan orangtua-anak yang cukup menyentuh. Seperti waktu papanya Bok Joo yang single parent bikin asuransi jiwa diam-diam, masuk rs dan di telpon mereka saling minta maaf. Juga rahasia keluarga Joon Hyung yang bikin nyesek pas nonton.

6. Men are allowed to be emotional
Boys allowed to be gentle and loving, even crying a lot. It's okay, it makes them human. This drama show that boys needed support as much as girls. 
(1) poor joon hyung
(2)
(3)

7. Do you like messi?
Aduh ini bagian terngakak dari drama ini! Gara-gara ilmu sesatnya Nan Hee, setiap mau pdkt dia selalu nanya ke cowok : "do you like messi?" supaya keliatan asyik, bisa relatable cowok yang doyan sepak bola. Jadilah si Bok Joo ikut niruin ilmu sesat ala Nan Hee ke dokter Jae-Yi. Yang kemudian sialnya.... ketahuan Joon Hyung HAHA.
lol
Serius deh, this drama is a must. Ga bikin pusing, relatable, and too cute to skip! Cowoknya bikin senyum-senyum sendiri, just a mediocre story between two teenagers in love. Drama ini disuguhkan secara playful, tapi juga menyentuh dan menyenangkan di saat yang sama. I just love how simple this drama is, 10/10 for sure! 

Friendship, family, dreams, and love. SWAAAAG!