[REVIEW] Kdrama It's Okay, That's Love (Gwenchana Sarangiya)
Judul : It's Okay,
That's Love (Gwenchana, Sarangiya)
Tahun : 2014
Episode : 16
Pemain : Jo In Sung, Gong
Hyo Jin
![]() |
It's Okay, That's Love |
WHY I DECIDE TO WATCH THIS DRAMA?
Karena stok drama Jepang menipis, akhirnya aku memutuskan untuk
pindah haluan ke drama Korea. Sejujurnya aku bukan penikmat drama Korea, jadi
nggak tau drama apa yang harus aku tonton. Alasan terbaik menonton drama buatku
adalah aktornya enak dilihat (I'm sorry, namanya juga cewek HAHA) jadilah
inget-inget kira-kira aktor Korea mana yang ganteng. While I was filtering my
decision, I stumbled upon a conversation with my mom about Jo In Sung.
![]() |
ini ahjussi makin tua makin ganteng, heran w... |
Karena si ahjussi rasa oppa itu (I'm laughing as I'm typing this!)
termasuk cowok Korea ganteng tanpa oplas dan pernah main drama Memories In Bali
(yang nge-hype banget waktu aku SD dan tayang di Indosiar) akhirnya aku memutuskan
untuk nonton aja drama ini.
You can check the trailer here → https://youtu.be/IM-6ZqJURcI
THE PLOT (9/10)
So this story revolves around Jang Jae Yeol (Jo In Sung) and Ji
Hae Soo (Gong Hyo Jin). Jae Yeol is a pretty famous author, DJ, and radio host. Karena ketenaran dan reputasinya sebagai penulis terkenal, Hae Soo mikir si Jae Yeol ini pasti playboy. Suatu hari, mereka berdua diminta menjadi bintang tamu di sebuah acara talk show. Hae Soo yang berprofesi sebagai psikitris mengkritik karakter di novel Jae Yeol. Jadilah mereka berdebat sengit, yang akhirnya dimenangkan Jae Yeol *cringe*
![]() |
Jo In Sung as Jang Jae Yeol |
Karena kalah, Hae Soo semakin nggak suka sama Jae Yeol. Tapi Jae Yeol justru tertarik sama Hae Soo dan berusaha deketin cewek itu walaupun udah dikasih sinyal ditolak (karena Hae Soo udah punya pacar), sayangnya, niat Hae Soo menjauhi Jae Yeol gagal total karena Jae Yeol adalah pemilik kosan yang sedang dia tinggali.
![]() |
heran juga si hae soo bisa-bisanya nolak cowok model begini *sigh* |
Sebenarnya baik Jae Yeol dan Hae Soo ini walaupun punya dream job dan kelihatan baik-baik aja, keduanya sama-sama punya illness yang cukup serius. Si Jae Yeol ini despite being handsome, charming, and famous as he is belom pernah punya hubungan cinta yang serius. Pacarnya justru nipu dia dengan menerbitkan novel yang dijiplaknya dari Jae Yeol dengan bantuan sahabat Jae Yeol sejak kecil. Belum lagi hubungannya yang gak akrab sama kakak kandungnya yang dipenjara. Jae Yeol ini juga mengidap OCD (Obsessive Compulsive Disorder) parah. Pokoknya ruangan dia tidur harus sama persis (didominasi warna kuning & hitam), punya handuk warna biru dan merah, terus sampe wc pake password karena dia ga bisa tidur kecuali di bathtub kamar mandi.
![]() |
Kaget banget pas adegan ini |
Sedangkan Ji Hae Soo yang berprofesi sebagai psikiater, justru harus menjalani terapi berkala karena mengidap gangguan kecemasan related to sex and skinship. Hae Soo ini trauma karena pas kecil dia mergokin ibunya selingkuh dengan cowok lain. Sejak itu, Hae Soo menganggap kontak fisik sebagai sesuatu yang menjijikan dan hubungannya selama 300 hari (heran juga, kenapa mesti hitungan pake hari sih, kenapa ga pake bulan?!) nge-stuck ga kemana-mana dan menyebabkan pacarnya selingkuh sama temen sekantornya (yang juga temen Hae Soo, duh!)
Then, could Hae Soo and Jae Yeol work out their relationship regardless their illness?
THE CHARACTER (9.5/10)
Yah, as you can see khas drama Korea, pemain di drama ini cukup banyak. I will make short summary supaya ga pusing.
- Jang Jae Yeol
![]() |
a womanizer, indeed |
He knows how to tame and tease a woman. Selain cerdas, Jang Jae Yeol ini juga penganut 'give and take' garis keras. Artinya, kalo orang baik, dia akan baik. Kalo orang jahat, dia akan sama jahatnya.
Walaupun begitu, dia sebenernya sayang banget sama mama dan orang-orang di sekitarnya. In terms of being a boyfriends, Jae Yeol ini sangaaat sabar menghadapi Hae Soo yang super nyebelin & dominan.
![]() |
this wine fight is so funny |
- Ji Hae Soo
Hae Soo ini orangnya keras kepala, mandiri, dan benci banget kalah. Doyan adu mulut sama siapa aja. Tapi on the bright side, dia ini pekerja keras. Walaupun keluarganya ga mampu, dia tetep nekat ambil kuliah jadi psikiater dan bayar utang-utangnya sendiri. Karakter Hae Soo bikin aku mikir : ‘ah, emang semua cewek kayak
gitu’ atau ‘kalo aku jadi Hae Soo di situasi itu, aku juga bakal bertindak hal
yang sama’ intinya sih I found a little bit of myself in her *LOL*
- Sung Dong-Il
- Park Soo-Gwang
![]() |
soo-gwang and his madness |
Soo-Gwang ini juga punya crush pada Hae Soo, makanya dia kesel begitu tau playboy macam Jae Yeol mau deketin Hae Soo. Yang lucu dari Soo-Gwang itu, walaupun dia kesel sama Jae Yeol, dia malah ngikutin style fashion dan gaya bicaranya *lol*
Bravo, Kwang Soo really nailed this character. Kaget juga liat aktingnya yang lumayan serius disini, padahal di running man kayak gimana. It's safe to say, the show would be totally have a different vibes if he weren't in it.
- Lee Young Jin
- Oh So-Nyeo
![]() |
ini gayanya waktu minta duit, minta ditabok ga sih? |
![]() |
dan begini waktu dinasehatin |
- Han Gang-Woo
Ga tau sama sekali kali DO ini member EXO *pardon me, bukan pecinta boyband sih jadi gatau hehe* tapi aktingnya oke juga.
- Jang Jae Boom
THE CHEMISTRY (9.5/10)
When I finished watching the show, the conclution is : 'ah, this is the type of relationship I want to have with my husband.' Seriously. Gaya pacarannya tuh nggak lebay (apa mungkin karena drama ini memang karakternya umur 30-an kali) dan apa adanya.
Menurutku kedua pemeran utamanya, baik Jo In Sung ataupun Gong Hyo Jin memerankan peran mereka dengan sangat baik. Gesture dan akting mereka sangat natural.
![]() |
(1) |
![]() |
(2) |
Jae Yeol seriously is charming in many ways. Seperti waktu dia pura-pura sibuk nulis, padahal udah nunggu Hae Soo di rumah sakit and to spend times together.
![]() |
(1) |
![]() |
(2) |
Atau waktu Hae Soo ini menyebalkan tingkat dewa karena keras kepala dan semaunya sendiri, tapi Jae Yeol masih sabar dan 'mencoba bersahabat' dengan keanehan Hae Soo. I think that was cute!
Tapi, yang paling bikin my heart flutters adalah usaha Jae Yeol mengakrabkan diri sama keluarga Hae Soo. Apalagi setelah dia menerima bahwa ayah Hae Soo ini cacat. A family oriented guy never failed me.
![]() |
this scene is so heartwarming <3 |
CINEMATOGRPAHY (9/10)
Drama ini seputaran di kos, rs, dan apartemen Jae Yeol. Tapi ada juga adegan mereka liburan ke Hokkaido and it was breathtaking!
![]() |
(1) |
![]() |
(2) |
![]() |
(3) |
![]() |
(4) |
SOUNDTRACK (10/10)
Awalnya aku kira drama ini tipikal Asia banget yang semua soundtrack-nya bakal dipenuhi bahasa ibu, eventually I was wrong! Theme song drama ini 40% inggris, dan 60% korea. Both are great! Hampir semua track di albumnya aku suka. Mulai dari lagu ceria, sedih, sampe soothing-nya ada semua. As far as I remember, this is the first time I enjoy drama's soundtrack this much. Oh, and the songs are beautifully enhancing the scene as well.
Here's my recommendation :
And here's the full album → https://youtu.be/AArcfjUlEis
SKINSHIP (9/10)
Sengaja aku sisipin section ini, because WHO DOESN'T LOVE SKINSHIP IN DRAMA, RIGHT?
Sengaja aku sisipin section ini, because WHO DOESN'T LOVE SKINSHIP IN DRAMA, RIGHT?
pre-caution : this drama is suitable for 20+, jadi yang masih di bawah itu, tidak dianjurkan untuk nonton drama ini
![]() |
(1) Hae Soo show a little public display affection HAHA |
![]() |
(2) |
![]() |
(3) |
![]() |
(4) |
![]() |
(5) |
Pokoknya saranku, bagi yang nonton drama ini, jangan bareng orangtua deh. Unless you want to trap in an awkward silences then go for it.
Sepanjang nonton drama ini, dalem hati aku 'gila, ini si gong hyo jin menang banyak banget, dipasangin sama jo in sung' hoho.
SHOULD YOU WATCH THIS DRAMA?
YES, YOU SHOULD.
Okay, mungkin awalnya aku nonton ini karena Jo In Sung si ahjussi rasa oppa (because he's legit, I'm not gonna lie!) but after one episode I can not stop watching. This show is the most realistic shit I've ever watched. So, I will give my reasons why you should give this drama a shot.
1. The plot brings mental illness as the issue
Kebanyakan drama romantis yang aku tonton, formulanya sama. A stereotypical main lead yang serba sempurna, profesinya CEO, ganteng, dingin, and the boring list still go on and on and on... muak ga sih?
Kemudian, si cewek dan cowok jatuh cinta. Dan si cewek (jelek/miskin) tapi beruntung ini dapetin CEO kaya, ganteng, bla bla bla. Udah bosen dengan cerita drama asia cowok tajir vs cowok miskin? Ga diserestuin orangtua? Atau sahabat jadi cinta? Then you should watch this!
Kemudian, si cewek dan cowok jatuh cinta. Dan si cewek (jelek/miskin) tapi beruntung ini dapetin CEO kaya, ganteng, bla bla bla. Udah bosen dengan cerita drama asia cowok tajir vs cowok miskin? Ga diserestuin orangtua? Atau sahabat jadi cinta? Then you should watch this!
![]() |
one of the tear jerking moment |
Untuk
beberapa orang yang nggak mengerti setelah nonton drama ini, aku maklum. Karena
ceritanya cukup rumit. It's not a normal plot where you can easily sit back and
watch without even think. Apalagi topik utama drama ini adalah orang-orang yang
punya penyakit mental yang akut seperti OCD, nervous attack, sindrom Tourette, skizofernia, dsb-nya. Drama ini mengupas banyak soal psikologi
secara general dan menceritakan sudut pandang orang-orang yang punya mental
illness, bagaimana cara menyikapi mereka, dan juga betapa pentingnya keluarga
di balik karakter seorang anak. It’s intricate and obviously deep, beautiful
and painful. Therefore, it’s only understandable that many would not grasp such
a plot.
2. The deep meaning from dialogues
This drama
makes me questioning many things in life too. About passion and what will I do
after 10 years later on. Sejujurnya, efek abis nonton drama ini lumayan kuat
buatku. Banyak dialog yang bener-bener 'nampar'
Hae Soo : "Are you a firm believer in love too? That love will always give you joy, courage, happiness and excitement?"Jae Yeol : "Pain, resentment, sadness, heartache and despair… I’m sure it’ll also bring you misery at times. And I’m sure you’ll also be given the strength to get through all those trials. Isn’t that what love is all about?"
Dan filosofi di balik lukisan unta di apt. Jae Yeol kind of messing my head too, tapi ini baru bisa dimengerti kalo kalian udah nonton dramanya.
Satu dialog Jae Yeol yang paling sarat makna itu, waktu dia jawab pertanyaan Hae Soo kenapa dia bisa jatuh cinta sama cewek itu.
“I sleep in a bathroom, instead of in a bed, and my mom sleeps in her cold living room with the windows wide open every single night even in the dead of winter. And also the fact that my brother has spent the past 14 years of his life in prison, I have no desire to share those stories with any other woman than you. Even after having heard and witnessed those aspects of my life, you neither feel any disgust or show any pity towards me. Which made me wonder if there are any other women out in this world who will just listen and still like me just for who I am. And my answer is, no, there’s no one else like you out there. Hae Soo-ah, if you know any other woman like that out there, then please let me know. So that Ii wouldn’t have to cling onto you so much.” - Jae Yeol to Hae Soo
3. Don't trust what you see,even salt looks like sugar
Kayaknya quotes itu cocok banget untuk mendeskripsikan drama ini. Jang Jae Yeol yang serba sempurna, mengidap OCD akut, dia juga punya mental illness lain yang akan diceritakan di tengah-tengah episode (sorry, no spoiler ahead!). Membuat dia bertanya-tanya tentang arti kehidupan dan apakah orang-orang di sekitarnya menjadi alasan yang cukup untuk melanjutkan hidup.
Scriptwriter-nya juara banget deh, asli. Adegan per adegan menjadi teka-teki besar yang terangkum di episode akhir. Jujur aja, episode 13, 15, dan16 adalah bagian terbangke dari drama ini, aku hampir nangis nontonnya. Kudos to the writer!
4. Relateable in real life
Okay, let's admit it. Kita (para cewek) nonton drama secara ga sadar kayak sweet escape, ngayal dapet cowok serba sempurna yang romantis gemes seperti yang ditayangkan. While in fact, there's no such thing.
Drama ini penuh dengan hal-hal yang biasa terjadi di kehidupan nyata; kayak anak yang kesel sama orangtuanya dan jadi egois saat memikirkan pendidikan padahal kondisi finansial ga memungkinkan, rasa capek karena punya pasangan yang cacat/mental illness, diselingkuhin temen, selingkuhin temen *lol*, berantem sama temen sekos karena hal kecil, dsbnya.
Tapi yang bikin jaw dropping dari semuanya adalah bahwa setiap orang tuh bisa punya mental illness walaupun dia seorang expert. Psikater profesional seperti Ji Hae Soo pun ga terkecuali.
Kayaknya quotes itu cocok banget untuk mendeskripsikan drama ini. Jang Jae Yeol yang serba sempurna, mengidap OCD akut, dia juga punya mental illness lain yang akan diceritakan di tengah-tengah episode (sorry, no spoiler ahead!). Membuat dia bertanya-tanya tentang arti kehidupan dan apakah orang-orang di sekitarnya menjadi alasan yang cukup untuk melanjutkan hidup.
4. Relateable in real life
Okay, let's admit it. Kita (para cewek) nonton drama secara ga sadar kayak sweet escape, ngayal dapet cowok serba sempurna yang romantis gemes seperti yang ditayangkan. While in fact, there's no such thing.
Drama ini penuh dengan hal-hal yang biasa terjadi di kehidupan nyata; kayak anak yang kesel sama orangtuanya dan jadi egois saat memikirkan pendidikan padahal kondisi finansial ga memungkinkan, rasa capek karena punya pasangan yang cacat/mental illness, diselingkuhin temen, selingkuhin temen *lol*, berantem sama temen sekos karena hal kecil, dsbnya.
Tapi yang bikin jaw dropping dari semuanya adalah bahwa setiap orang tuh bisa punya mental illness walaupun dia seorang expert. Psikater profesional seperti Ji Hae Soo pun ga terkecuali.
5. The humour and it's honesty
Side cast di show ini juga menarik! Semua punya masalah dan mental illness masing-masing, mulai dari yang ringan sampai akut. Intinya orang-orang di kosan tempat mereka tinggal pada gila-gila semua orangnya HAHAHA. Tapi mereka tuh sangat jujur. Kalo marah, ya marah. Kalo happy, ya happy.
Side cast di show ini juga menarik! Semua punya masalah dan mental illness masing-masing, mulai dari yang ringan sampai akut. Intinya orang-orang di kosan tempat mereka tinggal pada gila-gila semua orangnya HAHAHA. Tapi mereka tuh sangat jujur. Kalo marah, ya marah. Kalo happy, ya happy.
![]() |
lol |
I can not help but laugh liat kelakuan konyol dan gila orang-orang di drama ini.
Not to mention, the room-mates goals!
6. Nggak ada cowok baik yang tersakiti
Coba deh, drama sekarang tuh ada cowok baik malah ditinggal. Si cewek malah jadian sama cowok yang jutek-tapi-oh-ganteng semua *Ji Soo, semoga kamu lepas dari second male syndrom ya hiks*
Di it's okay that's love, there's no such thing. Instead, Jae Yeol and Hae Soo seriously move on and simply being happy together. Jae Yeol is honest about is feeling towards Hae Soo, nggak jaim, berusaha mendekatkan diri sama keluarga si cewek, dan juga pelan-pelan meyakinkan Hae Soo bahwa dia yang terbaik.
7. What it takes to have a husband material
Aku suka, hubungan mereka tuh sangat sangat sangat realistis. Jae Yeol nggak maksa Hae Soo untuk menikah sama dia karena dia berusaha ngerti bagi Hae Soo itu sesuatu yang sulit untuk diputuskan.
8. It stirred up your feelings
You will laugh, cry, pity, and happy altogether.
Overall, drama ini mengajarkan tentang sulitnya bertahan pada pilihan, perbedaan pandangan soal relationship & pernikahan antara cowok dan cewek, seberapa banyak hal yang pantas dikorbankan untuk tetap bertahan sama partner kita, seberapa kuat kita bertahan di hubungan bersama orang yang menderita kelainan mental, dan........
Apakah cinta benar-benar bisa mengatasi segalanya? Will love worth all the pain and despair? Definitely one of the best korean drama I've ever watched.
![]() |
they're twerking like... WHAT? HAHAHAHA |
![]() |
(3) |
6. Nggak ada cowok baik yang tersakiti
Coba deh, drama sekarang tuh ada cowok baik malah ditinggal. Si cewek malah jadian sama cowok yang jutek-tapi-oh-ganteng semua *Ji Soo, semoga kamu lepas dari second male syndrom ya hiks*
Di it's okay that's love, there's no such thing. Instead, Jae Yeol and Hae Soo seriously move on and simply being happy together. Jae Yeol is honest about is feeling towards Hae Soo, nggak jaim, berusaha mendekatkan diri sama keluarga si cewek, dan juga pelan-pelan meyakinkan Hae Soo bahwa dia yang terbaik.
![]() |
(1) |
![]() |
(2) |
Aku suka, hubungan mereka tuh sangat sangat sangat realistis. Jae Yeol nggak maksa Hae Soo untuk menikah sama dia karena dia berusaha ngerti bagi Hae Soo itu sesuatu yang sulit untuk diputuskan.
![]() |
(1) |
8. It stirred up your feelings
You will laugh, cry, pity, and happy altogether.
Overall, drama ini mengajarkan tentang sulitnya bertahan pada pilihan, perbedaan pandangan soal relationship & pernikahan antara cowok dan cewek, seberapa banyak hal yang pantas dikorbankan untuk tetap bertahan sama partner kita, seberapa kuat kita bertahan di hubungan bersama orang yang menderita kelainan mental, dan........
Apakah cinta benar-benar bisa mengatasi segalanya? Will love worth all the pain and despair? Definitely one of the best korean drama I've ever watched.
0 comments: